tak ada manusia terlahir tanpa cacat | karenanya harus berhukum pada syariat
semua manusia pada hakikatnya adalah lemah | maka seharusnya ia bersandar dan terikat aturan Allah
bila iblis dilaknat Allah karena keangkuhan | menolak hukum Allah itu sebesar-besar kesombongan
mulianya orang karena keimanan, kuatnya lisan tersebab Al-Qur'an | bila keduanya tidak jadi asas perbuatan, darimana keyakinan?
kita membuka kemerdekaan bangsa ini dengan nama Allah | tapi lalu jadikan manusia sebagai penentu halal-haram, bukan Allah
basah tanah ini oleh darah syuhada, terusir penjajah oleh takbirnya | namun kita mengkhianatinya dengan menghamba pada manusia
sabda Nabi | "mereka (pembesar dan rahib) itu menghalalkan untuk
umatnya hal yang haram, dan mengharamkan untuk umatnya hal yang halal"
"kemudian mereka (umatnya) mengikutinya (pembesar dan rahib), itulah
(penyembahan) mereka padanya" (HR Tirmidzi) | naudzubillahi..
demikian ummat Muslim hari ini menganggap besar perkara syirik | namun mendiamkan syirik besar saat hukum Allah dicampakkan
saat hukum Allah sudah dituliskan dalam Al-Qur'an | namun manusia mampu mendebatnya di parlemen
semua lalu bicara tentang siapa yang pantas jadi pemimpin | tapi semua diam saat membahas "dengan apa mereka memimpin?"
warisan Rasulullah bukan harta namun Kitabullah dan Sunnah | Rasul menjamin takkan tersesat selama berpegang pada keduanya
Rasul berpesan agar Kitabullah dan Sunnah sebagai kewajiban pemimpin | hanya dengan keduanya seseorang layak untuk memimpin
toh semua kita pasti mati, semua pemimpin juga akan mati | permasalahannya bukan mati, tapi apa yang dibawa mati?
pemberani sejati itu yang berani menerapkan hukum Allah | karena pemberani sejati sangat besar takutnya pada Allah
sampai sekarang saya dan semua masih menunggu | siapakah pemimpin pemberani ini? yang mau menerapkan Kitabullah dan Sunnah?
takkan ada kemuliaan tanpa syariat Allah | sebagaimana tiada sesembahan selain Allah
by https://www.facebook.com/UstadzFelixSiauw?fref=ts
Tidak ada komentar:
Posting Komentar