Sabtu, 03 Mei 2014
Renungan: JANGAN JADI ORANGTUA DURHAKA
1| Hal yg indah ketika Allah memberi amanah kepada orang tua. Lahirnya anak sebagai pelipur lara. Dinanti sejak awal berumah tangga
2| Anak dinantikan hadirnya, namun saat terlahir banyak yg mengabaikannya demi mengejar obsesi dunia
3| Banyak pasangan berobat demi mendapatkan anak. Di sisi lain banyak pasangan setelah memiliki anak sibuk dgn mencari harta yg banyak.
4| Padahal anak bukanlah piaraan sebagaimana kucing anggora. Sekedar dikasih makan selesai begitu saja. Mereka punya jiwa yg harus disapa
5| Ortu bersusah payah penuhi kebutuhan materi. Namun sering abai memenuhi kebutuhan hati dan ruhani. Jadilah mereka tumbuh tanpa harga diri
6| Saat anak dirundung masalah sepulang sekolah, ortu sering tak ada di rumah. Mereka mengadu kepada tetangga sebelah. Kita cemburu dan marah
7| Saat anak unjuk prestasi. Berharap ortu hadir dan memuji. Namun ortu sibuk dgn segudang alibi. Mereka merasa yatim sejak dini
8. Saat anak masih bayi ortu rela begadang. Setelah tumbuh remaja komunikasi menjadi jarang. Sekedar tanya PR tak ada waktu berbincang
9| Kita salahkan tv sebagai perusak. Namun tak mampu memberi hiburan anak walau sejenak. Malah bangga dianggap anak sebagai ortu yg galak
10| Anak mencoba datang ke mesjid. Saat bercanda malah dibentak dan dicubit. Hati mereka sakit. Bertekad jauhi masjid
11| Anak lebih memilih ke warnet. Disambut laksana artis di atas karpet. Disana mereka awet. Ortu makin mumet
12| Saat anak bertanya tentang seks yg tabu. Ortu menghardik dan menggerutu. Tak dijawab malah mengalihkan isu. Anak mencari jawab dari film biru
13| Saat anak mulai jatuh cinta. Mereka butuh teman bercerita. Ortu berada entah dimana. Mereka pun curhat lewat dunia maya
14| Saat ortu tak bisa menjadi kawan. Mereka pun memutuskan untuk pacaran. Demi bisa dapat perhatian sekaligus belaian yg diidamkan
15| Ortu hanya bisa marah. Sementara pacar bersikap ramah. Anak lebih membela pacar dibandingkan ortu yg suka menampar
16| Ortu merasa sudah berjasa. Memberikan semua yg anak pinta. Padahal anak jarang disapa. Sudah lama tak bermain dan bercanda
17| Saat anak dirasa menjauh ortu menyesal. Hanya bisa marah-marah dan merasa gagal. Saat bayi dulu anak ditimang. Sudah besar berbincang jarang
18| Andai waktu bisa berulang. Perbaiki kesalahan yg sudah melekang. Namun anak kadung menentang. Tinggallah ortu merasa gamang
19| Jika semua sudah terlanjur, maka evaluasi haruslah jujur. Tak perlu salahkan siapa-siapa. Semua pasti ada hikmahnya
20| Meminta maaf bisa lembutkan jiwa. Teriring kalimat cinta. Dengan pasangan saling bekerjasama. Memulai tekad jalin kasih dalam keluarga
21| Bersusah payah mengasuh anak di dunia tidaklah mengapa. Asal di akhirat bisa berkumpul bersama. Allah buatkan rumah di surga. Duh indahnya
22| Jangan malu mencari ilmu. Sebab mengasuh anak memang perlu guru. Agar kita tak keliru. Berharap anak jadi pribadi bermutu
23| Luangkan waktu ikut seminar pengasuhan. Praktekkan bersama pasangan. Anak bangga punya ortu idaman. Selalu mendampingi saat dibutuhkan
24| Saat ortu telah tiada. Anak tak henti mengirim doa. Sebab cinta telah tertanam sedemikian rupa. Buah dari pengasuhan yg utama
25| Kelak kita kan kumpul bersama di surga. Merajut kasih bersama anak cucu tercinta. Buah dari pengasuhan yg berkualitas selama di dunia
26| Sibuk bekerja itu sah sah saja. Tapi tanggung jawab sebagai ortu tetap yg utama. Kelak ditagih di akhir masa
27| Ingatkan pasangan jikalau lupa. Bahwa hidup bukan semata materi dan benda. Amanah Allah haruslah dijaga. Jangan sampai menyesal di masa tua
28| Semoga tak ada lagi ortu durhaka. Yang abaikan hak anak seenaknya. Berharaplah untuk bisa sukses dalam kerja. Keluarga tetap terjaga
29| Status ini sekedar renungan. Jika ada yg salah mohon dimaafkan. Semoga kita bisa jadi ortu idaman.
https://www.facebook.com/pages/YUSUF-MANSYUR/262282047563
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar